" KIE BESI DAN KEUNIKANNYA"

                              Oleh: Saiful Subarno
                    (Anggota kompas gandasuli,
                siswa SMK Misbahul aulad labuha)

Kie besi merupakan salah satu gunung sumit di Maluku utara, terletak di pulau Makean, Kabupaten Halmahera selatan. Kie berarti gunung dan namanya diambil dari kata benda: besi. 
Jadi, kie besi dapat diterjemahkan secara sederhana adalah gunung besi. Ketinggian Kie Besi 1350 MDPL dan ketinggiannya menempati posisi ke-7 dari 7 gunung Maluku Utara. Termasuk salah satu gunung aktiv, dan jalur pendakiannya terbilang cukup ekstrim. 

Selasa 13 Oktober 2020, saat rintihan gerimis mulai mereda, dan waktu telah menandakan pukul 10:24. Berjumlah 13 orang kami memulai perjalanan. Yang cukup menantang adalah kami harus membawa air dari desa berhubung karena jalur pendakian tak ada sumber air bersih seperti beberapa gunung lainnya yang pernah kami daki. Jalur pendakiannya dimulai dari desa Gitang. Kami diantar oleh warga setempat menggunakan kendaraan sepeda motor hingga diujung jalan tani. 

Tatkala melintasi perkebunan warga indera kami disapa oleh tanaman khas Maluku utara yakni cengki, pala dan sebagainya. Dan, terutama tanaman khas pulau ini yakni kenari dan pulau Makean memang dikenal sebagai pulau kenari. Tetapi, karena bulan ini belum musim panen kenari sehingga kami tak dapat menikmati buah kenari.

Setelah beberapa jam lalui perjalanan, kami tiba di pos 03 dan ini merupakan batas perkebunan warga. Tanaman yang paling dominan di sini adalah kakao. Di sini, sembari mengistirahatkan tubuh yang lelah, kamipun memasak untuk makan siang. 

Kami melanjutkan perjalanan mamasuki rimba yang diselimuti kabut, tak sedikitpun terdengar kicauan burung dan jenis satwa lainnya. Hanyalah gemuruh angin yang menggoyah ranting-ranting, daun-daun pohon menari-nari dalam kesunyian. 

Tak lama perjalanan, kami tiba di puncak gunung kie besi. Hempasan angin dari segala penjuru menghantam tubuh, kabut pun ramai menutupi arah pandang. Tak terhitung jam bumi merintihkan tangisnya dan kamipun basah kuyup. Di tengah menggigilnya tubuh, kami mendirikan flaisit agar terhindar dari tengisan bumi. 

Jarum jam menunjukkan pukul 18:14. Berhubung karena di puncak kie besi kapasitasnya tidak cukup bila banyak orang. Jalur yang cukup suram, gelap makin mencekam memaksakan kami harus turun menggunakan tali widing dan sangat berhati-hati. Berkisar 5 jam perjalanan, kami berhasil turun di tempat yang cukup luas, tak ada yang celaka dan kamipun beristirahat sejenak lalu membangun tenda. 

Catatan cakar ayam ini hanyalah sebuah cuplikan perjalanan pendakian gunung kie besi dan keunikannya, serta perbedaannya dengan gunung lainnya di Maluku utara. Bagi pendaki yang hendak mendaki gunung kie besi sembari ingin makan kenari ada baiknya jangan di bulan Oktober. Karena belum waktunya musim panen kenari, belum matang. Kedua, bila mendaki kie besi dengan jumlah orang yang banyak jangan terburu-buru ke puncak bila sang surya sudah ditelan gelap. Sebab, lokasi untuk bangun tenda di puncak tidaklah cukup bila jumlahnya lebih dari 10 orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HADRAT

KIE BESI DAN PERSEBARAN ORANG MAKEANG

CINTA DAN BADAI JAMAN